AGROWISATA KEBUN TEH PAGILARAN






AGROWISATA KEBUN TEH PAGILARAN
Lokasi : Pagilaran, Kec. Blado, Kab. Batang 51272
FASILITAS
Akomodasi berupa 3 buah wisma kapasitas 100 orang dengan tarif antara Rp. 60.000,- sampai Rp. 80.000,- per malam, dan 2 Homestay kapasitas 20 orang dilengkapi fasilitas air panas dengan tarif Rp. 250.000,- per malam. Ruang rapat/sidang dengan kapasitas 50 orang dan gedung pertemuan berkapasitas 500 orang
Tersedia lapangan olah raga tenis, badminton, sepak bola, volly ball, bilyard dan lain-lain. Transportasi keliling kebun Pagilaran berikut pemandu lokal. Menikmati kesenian khas Pagilaran, seperti lengger tradisional, lengger kreasi baru, Kuntulan, Kuda Lumping, Karaoke dan lain-lain. Melayani paket-paket wisata pendidikan, konvensi, rekreasi, hikking, trekking, camping, arisan, pesta, syukuran dll.
Menyediakan arena wisata minat khusus, seperti sepeda gunung, tebang layang, kunjungan ilmiah dll.











APA YANG MENJADIKAN KEBUN PAGILARAN MENARIK?
  • Pemandangan dan pesona hamparan kebun teh di pegunungan dengan ketinggian 1.000 sampai 1.500 meter dpt.
  • Melihat proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik
  • Anda dapat menikmati paket tea walk bersama instansi, sekolah, organisasi ataupun perusahaan anda, dengan berolah raga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar
  • Menikmati matahari terbit dan tenggelam di cakrawala
  • Lingkungan pertamanan yang sehat, alami dan segar, jauh dari kebisingan  dan polusi. Suhu kebun  15 0 - 18 C pada malam hari, 21 - 25 0 C pada siang hari.
  • Air terjun/Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan di sekitarnya yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh sepanjang lereng pegunungan
  • Obyek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, Kopel, Kerata Gantung, Bak Air Sijegang dll.

BAGAIMANA MENCAPAI KEBUN ?
  • Dengan Kendaraan Umum dari Batang - Bandar - Blado - Pagilaran
  • Kendaraan Pribadi ataupun kendaraan khusus (tour wisata ASITA) dari Yogyakarta lewat Temanggung memakan waktu + 3,5 jam, dari Semarang lewat Sukorejo + 2,5 jam dan dari Solo + 4,5 jam.

SEJARAH KEBUN

  • Tahun 1880 Perkebunan Pagilaran oleh suatu maskapai Belanda.
  • Tahun 1922 dibeli oleh Pemerintah Inggris dan digabung dengan Pemanukan anda Tjiasem Land's PT (P & T LAND' S PT)
  • Tahun 1964 Hak Guna P & T LAND'S habis dan diambil alih oleh Pemerintah Indonesia
  • 23 Mei 1964 oleh pemerintah diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM dengan tujuan Peningkatan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping sebagai perusahaan dengan nama PN PAGILARAN
  • 1 Januari 1974 PN PAGILARAN statusnya menjadi PT PAGILARAN
  • 5 Mei 1977 mendapat tambahan areal Segayung Utara menjadi bagian dari kebun Pagilaran dengan surat No. 14/hgu/da/77

Resep membuat Nasi Megono khas Batang


Bahan
Nasi Liwet


  • 400 gram beras, cuci bersih
  • 1 batang serai, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • ½ sdt garam
  • 900 ml air

Bumbu urap (haluskan):
  • 3 siung bawang putih
  • 2 siung bawang merah
  • 2 cm kencur
  • 6 buah cabai merah keriting
  • ½ sdt terasi, bakar
  • 1 sdm gula merah
  • ½ sdt garam

  • ½ butir kelapa setengah tua, parut
  • 2 lembar daun jeruk purut
  • 2 lembar daun salam
  • 250 gram nangka muda, cincang, rebus
  • 100 gram kacang panjang, potong-potong, rebus

Cara Membuat
  1. Nasi liwet: masukkan semua bahan nasi liwet ke dalam panic, tutup , masak sampai air habis. Aduk, tutup panic dan masak dengan api kecil sampai nasi tanak. Angkat.
  2. Urapan nangka: campur bumbu urap yang sudah dihaluskan dengan kelapa parut, daun jeruk, dan daun salam, aduk rata, kukus selama 25 menit angkat. Campur dengan nangka dan kacang panjang, aduk rata, sisihkan.

Untuk 5 Orang

Tip
Nasi megono lebih nikmat dimakan dengan garang asem iga sapi, tahu atau tempe goreng, atau opor ayam.