WISATA KABUPATEN WONOSOBO


1. Agro Wisata Tambi

  
   Terletak 16 km arah utara kota Wonosobo atau kurang lebih 20 menit perjalanan dengan mobil, Agro Wisata Perkebunan Teh Tambi merupakan pilih an wisata yang menarik bagi pencinta alam pegunungan. Tempat wisata ini dilengkapi dengan kamar-kamar penginapan yang bagus dan komplit. Akan ada pemandu yang membawa berkeliling perkebunan teh, melihat karyawan pemetik teh sedang bekerja dan ke dalam pabrik teh melihat prosesing teh sejak dari daun sampai siap saji. Tempat-tempat wisata menarik lain nya yang berdekatan dengan PT Tambi antara lain Dataran Tinggi Dieng,Telaga Menjer, dan tempat perkemahan Jlumprit.


2. Gardu Pandang Tieng


     Gardu Pandang Tieng adalah sebuah tempat istirahat (Rest Area) yang letaknya berada di sebelah kanan jalan, kurang lebih 6 kilo meter, sebelum memasuki kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng. Sebagaian besar wisatawan yang menuju ke kawasan Dieng selalu menyempatkan diri untuk berhenti sejenak sambil melepas lelah. Dari tempat inilah perjalanan wisata menuju Dataran Tinggi Dieng di mulai. Di ketinggian 1.789 meter di atas permukaan laut ini anda bisa menikmati pemandangan alam Dieng yang indah dan mempesona dengan latar belakang Gunung Sindoro dan hamparan awan yang membentang di depan mata dengan posisi sejajar dengan pijakan kaki kita sehingga memberikan kesan bahwa seolah-olah kita benar-benar sedang berada di “NEGERI ATAS AWAN”. Dari tempat ini anda juga dapat menyaksikan matahari terbit yang pertama (Golden Sunrise) dengan warna kekuningan 

3. Telaga Menjer

 

Telaga Menjer terletak di desa Menjer, kecamatan Garung, Kabupaten Wonsobo. telaga Menjer terletak 12 KM dari kota Wonosobo. Nama garung konon berkaitan dengan Rakryan Garung di zaman ratu Pramowardhani abad VII-VIII M .Merupakan telaga alam terluas di Kabupaten Wonosobo. Berada di ketinggian 1300 meter diatas permukaan laut, dengan luas 70 Ha dan kedalaman 45 meter. Tidak ramai itulah yang bisa dilihat di telaga ini, Mungkin dikarenakan wisatawan lebih prefer mengungjungi Dieng Plateu. juga Mungkin karena lokasi telaga yang kurang terawat dan banyak keramba ikan di sekitar telaga. Namun telaga ini merupakan sumber listrik masyarakat  dengan dibangunnya PLTA. jika anda datang ke sini. kontribusi masuk cukup murah. Rp 2000,- untuk dewasa dan Rp 1.500,- untuk anak-anak. selamat ber-travelling.

4. Telaga Warna

 

   Telaga Warna adalah objek wisata yang terletak di Dieng, Kecamatan Kejajar Wonosobo. Telaga Warna merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.
Jarak objek wisata Telaga Warna dengan Wonosobo sekitar 26 Km dapat ditempuh dengan rute Arah utara kota Wonosobo, dengan menggunkan bus jurusan Wonosobo – Dieng Batur.
Telaga Warna memiliki keunikan tersendiri berkaitan dengan warna telaga. Terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni mirip pelangi karena Telaga Warna memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi.
Objek Wisata Telaga Warna banyak dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara, karena keindahannya, disamping itu hawa udaranya yang segar. untuk masuk ke objek wisata telaga warna penggunjung dikenakan biaya tiga ribu rupiah.
   
Telaga warna  memang terkenal memiliki keunikan dan keindahan yang memukau. Dimana air telaga bisa berubah-ubah warna ketika terkena cahaya matahari. Seperti berwarna hijau dan kuning, sampai berwarna mirip pelangi. Ini dikarenakan, air telaga warna memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. Nah, buat kamu yang ingin melihat indahnya telaga warna, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 6.000,- per orang

 5. Dieng Plateau Theater

    Di atas bukit dekat Telaga Warna terdapat sebuah cinema kecil yang dinamakan Dieng Plateau Theater. Sebuah bioskop mini yang memutarkan peristiwa yang terjadi di Dieng Plateau. Lokasinya berada di atas Telaga Warna dapat ditempuh melalui jalan setapak maupun jalan yang telah beraspal. Dieng Plateau Theater merupakan sarana wisata berupa bioskop yang materinya berupa informasi peristiwa alam Dieng, seperti peristiwa Sinila tahun 1979. Sarana ini digagas oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, bapak H. Mardiyanto. Terletak di lereng bukit Sikendil, kira-kira 1.5 km dari pertigaan masuk Dieng, 250 meter dari Telaga Warna. Berada pada ketinggian 2.100 m di atas permukaan laut.

Kapasitas tempat duduk adalah 100 kursi. Di sekitarnya dilengkapi dengan taman dan tempat untuk bersantai. Dari sana tampak rangkaian pegunungan seperti: Gunung Prahu, Gunung Juranggrawah, Gunung Pangonan, Gunung Sipandu, Gunung Nagasari, Gunung pangamun-amun, dan Gunung Gajah Mungkur.

Sarana ini cocok sekali bagi anda yang ingin mengetahui peristiwa alam di Dieng dan Budaya masyarakat sekitarnya. Sebagai tujuan wisata bagi para pelajar juga sangat baik


6. Kompleks Candi Dieng


   Secara administratif dataran tinggi Dieng (Dieng Plateau) dengan ketinggian kurang lebih 2088 m DPL dengan suhu rata-rata 13-17 C, berada di lokasi wilayah kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah. Dataran tinggi Dieng merupakan dataran yang terbentuk oleh kawah gunung berapi yang telah mati. Bentuk kawah jelas terlihat dari dataran yang terletak di tengah dengan dikelilingi oleh bukit-bukit. Sebelum menjadi dataran, area ini merupakan danau besar yang kini tinggal bekas-bekasnya berupa telaga. Bekas-bekas kawah pada saat ini, kadang-kadang masih menampakan aktivitas vulkanik, misalnya pada kawah Sikidang. 
     Disamping itu juga aktivitas vulkanik, yang berupa gas / uap panas bumi dan dialirkan melalui pipa dengan diameter yang cukup besar, dan dipasang di permukaan tanah untuk menuju ke lokasi tertentu yang berada cukup jauh dari lokasi pemukiman penduduk dan  dimanfaatkan untuk Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi. Dengan kondisi topografi, pemandangan alam yang indah dan situs-situs peninggalan purbakala yang berupa candi, sehingga dataran tinggi Dieng mempunyai potensi sebagai tempat rekreasi dan sekaligus obyek peninggalan sejarah  yang menarik. Dataran tinggi Dieng dianggap merupakan suatu  tempat yang memiliki kekuatan misterius sebagai tempat bersemayamnya arwah para leluhur, sehingga tempat ini dianggap  suci. Dieng berasal dari kata Dihyang yang artinya tempat arwah para leluhur. Terdapat beberapa komplek candi di daerah ini, komplek Candi Dieng dibangun pada masa agama Hindu, dengan peninggalan Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-lainya bercirikan Agama Hindu. Candi-candi yang berada di dataran tinggi Dieng diberi nama yang berkaitan dengan cerita atau tokoh-tokoh wayang Purwa dalam lokan Mahabarata, misalnya candi Arjuna, candi Gatotkaca, candi Dwarawati, candi Bima, candi Semar, candi Sembadra, candi Srikandi dan candi Puntadewa. Nama candi tersebut tidak ada kaitannya dengan fungsi bangunan dan diperkirakan nama candi tersebut diberikan setelah bangunan candi tersebut ditinggalkan atau tidak digunakan lagi. Tokoh siapa yang membangun candi tersebut belum bisa dipastikan, dikarenakan  informasi yang terdapat di 12 prasasti batu tidak ada satupun yang menyebutkan siapa tokoh yang membangun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar